Aku
kangen kamu
Pada
legit kulitmu
Yang
mewakili cita rasa eksotisme
Yang
hanya bisa kuraba dengan rasa dari balik bingkai kaca
Yang
hangatnya menyelimuti kalbu hingga ke dasarnya
Dan
menumbangkan akal sehatku
Menengggelamkanku
pada pusaran romansa tanpa logika
Aku
kangen kamu
Pada
alis sinchanmu
Yang
dilukis Tuhan dengan indahnya di atas kelopak matamu
Yang
membuatku menyeru Tuhan tak adil karena cemburu
Yang
sangat ingin kususuri dengan ujung jemariku
Sekedar
melepas hasrat berbungkus rindu
Biar
terpuaskan dahaga ini akan hadirmu
Aku
kangen kamu
Pada
sorot tajam matamu
Yang
melesat menghantam dinding waktu dan menghancurkan tembok keangkuhan
Dan
menyulut asa yang nyaris padam
Demi
nyalakan pelita di sudut jiwa yang kelam
Biar
kutegak dan kokoh menggenggam harapan
Aku
kangen kamu
Pada
kikik dan senyum nakal
Pada
canda dan ujaran binal
Pada
jelajah angan liar
Yang
membujukku tertawa lepas tanpa batas
Dan
membuaiku akan imaji selintas
Aku
kangen kamu
Pada
fajar menjelang yang memberi kita ruang untuk berkencan
Pada
kabut remang yang mengintip dari rerimbunan bunga di taman
Pada
kodok di selokan yang tak berhenti berdengkung seolah kita ini berkawan
Pada
kicau sepasang emprit yang mengejek kita tentang kebersamaan
Bahwa
di pagi itu dua hati bercengkrama dalam rentang jarak dan masa
Aku
kangen kamu
Pada
Skype dan YM yang tanpa lelah berperan sebagi mak comblang
Pada
facebook dan MSN yang tak pernah nyinyir meski kita menitip sejuta pesan
Pada
Gmail dan Yahoo yang tak pernah putus asa menjadi kurir asmara
Dan
pada data internet yang sering memboikot perjumpaan kita
Gegara
kita kehabisan pulsa
Aku
kangen kamu
#ldrmemory
Surabaya,
Mei 2017