LOVE IN THE FIRST SIGHT (LITFS)
Do you beleive it? Well, itu sangat mungkin
terjadi. Ada banyak dalam kehidupan nyata dan bahkan lebih banyak lagi dalam
drama, lengkap dengan bumbu-bumbunya yang semakin membuat seolah-olah hal
tersebut adalah sesuatu yang magical.
Dalam
kehidupan nyata yang berhubungan langsung denganku aku tidak punya pengalaman
seperti itu. Dalam drama atau film? Banyak sekali referensinya. Salah satunya
adalah The Heir. K-Drama populer yang direlease akhir tahun 2013, yang berhasil
memaksaku untuk melihatnya lebih dari lima kali dalam setahun karena aku gagal
MOVE ON. LOL.... benar, hal seperti itu terjadi padaku.
Drama ini berkisah tentang seorang pewaris kaya
Korea yang jatuh cinta dengan anak pembantu di rumahnya. Hmmm, sebenarnya
temanya klise sih. Just another version of Cinderella Story. Tapi karena
kemasannya yang menurutku berbeda dan didukung oleh aktor dan aktris Korea yang
notabene adalah favoritku, so... aku memujanya setengah mati. :P
Bagaimana
kisah cinta itu bisa kuanggap sebagai LITFS?
Dari sinilah hal tersebut dimulai.
Kurasa saat itulah Kim Tan mengalami LITFS-nya. Matanya
yang tajam menangkap sosok Cha Eun Sang yang kebingungan bercampur marah dari
luar cafe tempatnya nongkrong. Mungkin karena wajah gadis tersebut yang khas Asia sehingga membuatnya
tampak berbeda di antara wajah-wajah bule disekitarnya dan membuat Kim Tan
tertarik untuk memperhatikannya. Atau karena ekspresi kemarahan yang
diperlihatkan oleh Cha Eun Sang yang membuatnya penasaran. Yang jelas ia
terpaku pada gadis itu sejak sosoknya tertangkap oleh matanya.
Aku
suka banget nih dengan tatapan Kim Tan yang ini. Maut kan?
Setelah
beberapa kejadian dramatis yang harus di alami oleh Cha Eun Sang karena ia
harus bertengkar hebat dengan kakaknya di hari pertama kunjungannya ke Amerika,
di tambah dengan tepung kacang buatan ibunya yang dirampas oleh teman Kim Tan
karena disangkanya narkoba yang akhirnya membuat Cha Eun Sang harus berurusan
dengan polisi dan harus diselamatkan oleh Kim Tan dan yang terakhir adalah Cha
Eun Sang terlunta-lunta karena tidak mempunyai tempat bermalam dan lagi-lagi
yang menjadi penyelamatnya adalah Kim Tan.
Rentetan
kejadian tersebut aku akan menyebutnya TAKDIR. Takdir mengikat nasib Kim Tan
dan Cha Eun Sang sehingga keduanya harus selalu berurusan satu sama lain. Dan
takdir tersebut mempertegas Love in The First Sight disaat sekali lagi Kim Tan
terpesona oleh Cha Eun Sang yang sederhana.
Kim Tan
benar-benar terperangah dan terpukau oleh sosok Cha Eun Sang
Dan sejak
itulah ikatan takdir itu semakin kuat dan tak terlepas. Kim Tan selalu mencari
cara untuk membuat agar Cha Eun Sang tetap berada di sisinya bahkan dengan cara
yang tak masuk akal sekalipun.
Seperti
ini ,
Mengajak
Cha Eun Sang ke sekolahnya dengan berbagai alasan supaya gadis itu berada
disisinya lebih lama.
Menyeretnya
dalam petualangan mendebarkan saat harus dikejar-kejar oleh preman Amerika.
Bahkan
menyembunyikan koper Eun Sang dikamarnya supaya gadis itu tidak pergi.
Aku
pikir itulah jerat takdir yang diawali dari Love in The First Sight. Meskipun
kelanjutan dari drama ini penuh dengan kisah tragis dan memilukan karena
perbedaan status sosial mereka toh akhirnya takdir tetap mempersatukan nasib
mereka dalam ikatan cinta, meskipun endingnya sedikit menggantung karena banyak
kemungkinan kemungkinan baik dan buruk yang bisa saja terjadi pada masa depan keduanya.
Dalam kehidupan nyata, jujur aku
ingin punya pengalaman LITFS. Hehehe.... keinginan bukan sebuah dosa kan? Bagi
jomblowati macam diriku berandai-andai tentang cinta pada pandangan pertama
tentu bukanlah masalah. Apalagi yang bisa dilakukan selain mengkhayal? LOL...
Dalam
imajinasiku kerap kali aku berharap bertemu dengan seseorang yang bisa
memberikan kesan mendalam dalam sebuah pertemuan yang tak sengaja. Di bandara
misalnya. Saat aku harus dinas ke luar kota atau luar pulau. Berharap bahwa ada
jelmaan Ryan Reynolds-cowok idamannya jadul ya, he..he- tiba tiba saja
menabrakku saat antri boarding pas dan membuat barang bawaanku berantakan. Dan
ketika dengan gentle-nya dia menolongku membereskan barang-barang yang
berserakan itu, saat itulah kami saling terpana satu sama lain hingga
seolah-olah waktu berhenti sesaat. Hi..hi..hi, lebayyyyyy.....
Atau
saat di dalam pesawat ternyata pemilik seat di sebelahku merupakan reinkarnasi
Hugh Jackman -tetep aja cowok jadul- dan karena sabuk pengamanku macet aku
meminta bantuannya untuk membantuku melepaskan lalu saat itulah kami saling
bertatapan dan menyadari seolah-olah kami ditakdirkan bertemu hari itu.
Bhahahaha..... :D
Tetapi rupanya LITFS belumlah
menjadi takdirku. Karena sepertinya aku ini termasuk orang yang susah jatuh
cinta. Jangankan pada pandangan pertama, yang sudah dipandang berkali-kali pun
tidak ada efeknya. LOL....
Anyway,
mau Love in The First Sight ataupun Love after Thousand Sight aku hanya
berharap bahwa kelak bila aku masih diberi kesempatan untuk kembali menggenggam
cinta itu adalah cinta yang sesungguhnya dan benar. Cinta yang benar-benar
cinta, saling menghargai dan mendukung satu sama lain.